SOCIAL MEDIA

Sunday, December 3, 2017

Materi Kedua Kelas Bunda Sayang tentang Kemandirian Anak, JLEB BANGET!



Halo para Emak yang budiman! Bagaimana kabarnya? Long weekend kemana aja nih? Apa jangan-jangan mager dirumah aja nih sambil nonton film korea. Hahaha.

Weekend kemarin si emak ini mudik dong ke pasuruan sama Tata dan Mika. Suami gak ikut karena lagi gak enak badan. Jadi pulangnya di temanin adek yang juga tinggal di Pare. Jalan-jalan deh kitaa! #sombong #emakfakirjalanjalan

Btw, posting kali ini gak bahas liburan juga sih. Mau intro agak panjang dikit gitu soalnya jadi telat ngumpulin tugas gegara mudik kemarin. Buahahaha. Modus -_-

Jadi setelah melalui game pertama di Kelas Bunda Sayang Institute Ibu Professional, Desember ini kita masuk game level dua.. Yeaaay!! Game level pertama gak terlalu gemilang karena Cuma dapat badge dasar. Syediih nyaa! 

Udah ngumpulin sih 15 postingan dari 10 postingan wajib tentang komunikasi produktif, eh tetapi di hari ke 6 atau 7, aku lompat hari. Jadi ada satu hari yang bolong karena tiba-tiba di ajak nonton bareng genk tempat kerja suami. Padahal jatah ngerjain tugas pas malem kan. Nah itu kita keluar rumah dari maghrib. Dipikir jam 10 an udah nyampe rumah. Ternyata jam 1 malam saudara-saudara! Yaudin lah bye-bye Badge Excellent! Gak papa, aku mah nyantai anaknya, apalah arti sebuah badge! Yang penting adalah prosesnya kan! Bukan hasilnya! #boong #padahalnangisdipojokan :D

Eaaaa, akhirnya curhat lagi kan! Udah ah, lanjut ke materi game level dua ya. Kali ini materinya tentang Melatih Kemandirian Anak!

Pas dapat topik ini rasanya mau lempar hape saking excitednya. Eh, gak gitu juga sih, tapi beneran seneng banget. Ini tuh pe-er banget banget! Beberapa kali browsing dengan keyword “bagaimana agar anak mandiri”, “bagaimana mengatasi rasa takut pada anak”, “bagaimana melatik kemandirian anak”, dan beberapa kalimat yang berbeda tapi maknanya serupa. Tetapi sekedar wacana doang. Informasi sih masuk, tapi praktek nol besar karena jangan kan melatih kemandirian anak, si emak aja belum mandiri dengan dirinya sendiri.

Beberapa bulan yang lalu pede banget nulis di blog tentang toilet training Mika yang berhasil plus kasih tips-tips juga bersadar pengalaman ngelatih Tata juga. Eh, lalu anak dua sakit lalu bubar jalan semua yang di pelajari. Ngompol lagi di kasur, emaknya dipaksa setrong angkat kasur segede gaban tiap hari. Jadilah si emak galau lagi, gregetan lagi, tantrum lagi. -_-


Jadi materi ini sangat membantu sekali! Makasih banyak yang IIP! Ailopyupul lah!

Btw mau tau materinya juga gak, Mak? Aku kan baik, jadi aku copas di bawah yaa! Biar kita bisa belajar bareng! Trus, bisikin aku juga dong, kira-kira kemandirian apa yang pingin mak dulukan untuk dipelajari anak? Kasih alasannya juga yaa..

Institut Ibu Profesional

Materi Bunda Sayang Sesi #2

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK


Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?

Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningkatkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.

Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.

Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.

Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?

Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.

Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita masih selalu menolong anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.

Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?

Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.


Contoh :
✅Toilet Training
✅Makan sendiri
✅Berbicara jika memerlukan sesuatu

πŸ”‘ Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th  adalah sbb :

πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Komitmen dan konsisten dengan aturan

Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.

Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.

Aturan bermain :
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudah tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.

Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya.

Anak usia 3-5 tahun
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya

Contoh :
✅ Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
✅Ingin melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya

πŸ”‘ Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Hargai keinginan anak-anak
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Jangan buru-buru memberikan pertolongan
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Terima ketidaksempurnaan
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Berbagi peran bersama anak
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Lakukan dengan proses bermain bersama anak

Contoh :
✅Apabila kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
✅Apabila anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa menyediakan sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
✅Berikanlah peran dalam menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah dll. Dan jangan pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari orangtus. Mereka senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang luar biasa.

☘ Anak-anak usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian anak, maka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.

⛔Kesalahan fatal orangtua di usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak, seperti PR sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang mengalami penurunan dibandingkan usia sebelumnya.

πŸ”‘ Kunci orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia sekolah
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Jangan mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian justru dikerjakan oleh orangtuanya
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Ijinkan anak menentukan tujuannya sendiri
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Percayakan manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Kenalkan kesepakatan, konsekuensi dan resiko

Contoh :
✅Perbanyak membuat permainan yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
✅Dibuatkan kamar sendiri, karena anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan menjadi pijakan awal kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika dewasa.

πŸ“Œ Ketrampilan-ketrampilan dasar yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
1⃣Menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
2⃣Ketrampilan Literasi
3⃣Mengurus diri sendiri
4⃣Berkomunikasi
5⃣Melayani
6⃣Menghasilkan makanan
7⃣Perjalanan Mandiri
8⃣Memakai teknologi
9⃣Transaksi keuangan
πŸ”ŸBerkarya

πŸ“Œ *3 Hal yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :*
1⃣Konsistensi
2⃣Motivasi
3⃣Teladan

Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita termasuk orangtua yang mandiri?

πŸ“Œ Dukungan-dukungan untuk melatih kemandirian anak
1⃣Rumah harus didesain untuk anak-anak
2⃣Membuat aturan bersama anak-anak
3⃣Konsisten dalam melakukan aturan
4⃣Kenalkan resiko pada anak
5⃣Berikan tanggung jawab sesuai usia anak

Ingat, kita tidak akan selamanya bersama anak-anak. Maka melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi keluarga kita.


Salam,

Tim Fasilitator Bunda Sayang

Sumber bacaan:
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza media, 2014
Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi, wawancara
Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan anak sukses dan bahagia, rumah inspirasi


***

Bagaimana Ibu-ibu?
Ada yang ngerasa ngeJLEB gak kayak saya abis baca materi ini? Rasanya langsung ketiban PR banyak banget gak sih! Hahaha. Abis itu mikir, slama ini guweh kemana aja sih? Tuntutan banyak banget ke anak harus bisa ini itu, tapi waktu ngaca langsung sadar diri bahwa kita sendiri sebagai orang tua belum bisa kasih contoh dan stimulus yang baik! Huhuhu. Aku syediih!

Jadi ini lah materi kita di bulan ini. Materi ini di ikuti oleh tantangan 10 hari yang mengharuskan kita mendokumentasikan progress kita melatih kemandirian anak, bisa berupa tulisan, foto ataupun video. Seru banget yak!

Jadi, mau latih kemandirian yang mana dulu nih mak enaknya? Toilet Training dulu, lepas nenen dulu, atau apa dulu nih yang cocok buat adek dirumah? Aku bingung nih mana dulu buat Tata dan Mika!

See you, Mak!

Sharing is Caring!


Pare, 3 Desember 2017
Baru pulang dari Pasuruan setelah 3 hari mudik.

No comments :

Post a Comment