Untuk #menujurapi2019, hal fundamental yang harus dikulik adalah alasan atau sebab kenapa kok sulit sekali menjadi rapi. Karena jika sudah tahu penyebabnya, maka gampanglah dicari obatnya. Bukan begitu pemirsa?
Di level keluarga Wiguna, ada beberapa tantangan yang membuat kita kesulitan untuk menjaga rumah selalu rapi dan bersih.
Pertama, TIDAK MAU MENUNDA KESENANGAN.
Di capslock biar lebih jelas.
Pulang kerja badan capek, alih-alih naruh tas, baju dan kerudung pada tempatnya malah sembrono taro di sembarang tempat. Alasannya: ntar aja mau goleran dulu, pinggang nyut-nyutan. Makan jajan pun bungkusnya taro meja saja, kan lagi nanggung nih scroll-scroll IG. Buang sampah mah ntar-ntar aja. -_-
Karena begitu banyak godaan menuju rapi. Hiks. Kegagalan menunda kesenangan ini berakibat banyak hal. Sebersih dan serapi apapun kondisi rumah sebelumnya, tetap saja akan berantakan kembali karena KESENANGAN SEMENTARA mengalahkan KERAPIAN YANG HQQ.
Kedua, BANYAK BARANG TIDAK MEMILIKI RUMAH.
Ya gimana sih mau rapi kalo kita cuma menumpuk barang disudut seolah-olah barang tersebut tersusun dengan baik dan benar. Nanti saat membutuhkan, kita akan mengacak-acak seluruh rumah karena tidak menemukan barang yang dicari. Menemukan barang yang tidak punya rumah itu seperti mencari rumah yang tidak punya alamat. Nah lo, bingung kagak? Udah iyain aja lah!
Ketiga, BANYAK BARANG YANG GAK PENTING TAPI MALAS NYORTIR KARENA SAYANG DAN SIAPA TAHU NANTI BUTUH.
Maap, capslock jebol!
Udahlah, alasan ketiga masak perlu dijelaskan. Bukankah ini masalah seluruh umat didunia yang bermasalah dengan kerapian? Iya kan? Udah ngaku aja.
Baju banyak yang gak begitu kita suka, tapi gak mau donasikan karena ya itu tadi, sayang kan! Terus siapa tahu butuh. Kertas-kertas, alat tulis, mainan anak yang rusak, and so on yang sebenernya kalo lenyap pun tidak akan kita sadari keberadaan karena se’gakpenting itu.
Masalahnya kayak tiga tapi proses benerinnya mayan ngos-ngosan juga. Tapi aku yakin worth it banget sih.
Banyangin 5-10th kedepan, cuma dikelilingi benda-benda yang disukai saja, yang spark joy bahasanya Marie Kondo. Gak bingung pake baju apa karena semua baju membawa kegembiraan. Gak bingung nyari gunting kuku, dan gak perlu bongkar dan merapikan barang setiap hari karena ya apa yg mau dirapikan sih. Kan udah rapi!
Huhuhu, kok bayanginnya jadi pingin nangis bahagia.
Yang pasti bukan rapi yang dilihat mata saja tujuannya. Tapi MENTAL RAPI ini yang perlu diperjuangkan. Karena ketika mental ini terbentuk, maka segalanya akan lebih mudah. Jaaaaauh lebih mudah. Bukan begitu, Mak?
#GPTask1 #gemarapi #menatadirimenatanegeri #emakmaurapi #menujurapi2019