Hallow emak-emak? Bagaimana hari Minggu nya? Hari Minggu di kediaman Wiguna berjalan sangat sellooow. Kita mah kerjaannya makan-tidur-main-makan lagi-tidur lagi-main lagi. Emak bapaknya sih gantian tidurnya, anaknya mah on terus sepanjang hari.
Menyambung postingan kemarin tentang Family Project Keluarga Wiguna: Melatih Kecerdasan Mika, maka planning hari ini adalah melatih Mika mengucapkan pujian. Kenapa harus pandai memuji? Karena Ibu nya haus pujian saudara-saudara! wkwkwk
Enggaklah, dih!
Lalu kenapa harus melatih memuji?
karena Emaknya mau Mika menjadi anak yang punya empati tinggi terhadap sekitar. Melatih agar mudah melihat kebaikan-kebaikan orang lain. Lebih peka juga terhadap sekitar.
Mengajarkan empati itu bukan hanya penting, tapi URGENT banget. Dunia udah semakin ngehe dengan kehadiran orang-orang yang gak punya empati. I dont want my kids to be part of them.
Oleh karena itu memuji pun ada peraturannya. Tidak boleh memuji dengan cuma-cuma. Diem gak ngapa-ngapain tiba-tiba dipuji. No..No..Big No! Itu mah bukan memuji tapi ngegombal! Gak mau ah punya anak yang jago ngegombal, entar kayak bapaknya, #eh.π
Peraturan memberikan pujian:
1. Memuji perbuatan, bukan karakter
"Mika, anak baik! Anak cantik!" >> No
"Wah, Mika senang bantuin mama bersih-bersih ya? Mika baik sekali!" >> YES
Kelihatannya kejam dan pelit ya.. Tapi biarlah, emang eike emak pelit. Pujian yang sering diumbar gratis meski maksudnya adalah sebuah doa, akan menjadi meaningless buat anak. Dia akan berpikir bahwa dia sudah baik dan cantik tanpa perlu melakukan sesuatu. Dia tidak akan belajar bahwa untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, dia lebih dulu harus membuktikannya.
Then, memberikan pujian gratis yang bersumber pada karakternya termasuk labelling menurut saya, and I am not really agree about that. Ini termasuk cara saya mengenalkan anak untuk bisa menilai seseorang dari perbuatannya bukan karakter atau fisik bawaannya. Harapannya sih dia tidak mudah menilai orang hanya dari ras, suku, bangsa, dan agamanya saja. Fokus lah hanya pada apa yang dia lakukan.
Btw, itu pendapat saya ya.. Gak harus semua setuju sih! hehehe
2. Fokus dengan apa yang sudah dilakukan
Maksudnya? Ya memuji nya harus yang jelas dan tepat sasaran. Tidak sekedar basa basi
"Wah, Mika gambarnya bagus sekali! Pintar anak mama! >> NO NO!
"Wah, Mika gambar apa? Sudah bisa buat lingkaran ya. Hebat Mika latihan terus ya..! >> YES YES
Tau gak bedanya apa? Yang pertama bo'ong cyin! Masak iya gambar corat-coret dibilang bagus. Daripada maksa muji, mending kita puji hal yang memang pantas dipuji, seperti usahanya untuk menggambar atau hal-hal baik yang dia lakukan dalam prosesnya itu. Mungkin udah bisa menggambar garis lurus dengan tegas, bisa mencampur warna, dan lain-lain. Hal ini akan meng-encourage dia untuk bisa berlatih lagi. Dari pada setiap coret-coret kita bilang bagus. Ntar dia mikir, ah ngapain gambar niat-niat, yang gini aja dibilang bagus kan!
3. Memuji tanpa meminta imbalan
Ini sebenarnya susah dijalanin. Hahaha. Entahlah, karena kayak udah biasa aja gitu kan.
"Mika, ambilin mama pensil dong, Mika kan anak baik!" >> BIG NO
"Anak sholeh, bantuin mama jagain adeknya ya!" >> TETEP BIG NO
Ini mah kita memaksa anak melakukan sesuatu dengan DP pujjian diawal. Lama-lama anak akan pintar membedakan mana yang pujian tulus, mana yang pujian manipulasi untuk membungkus perintah-perintah. Kalau mau minta tolong kan tinggal ngomong ya, gak perlu pake kata-kata manis dulu. Kita aja orang dewasa males banget kan kalo dimodusin, ini seneng banget modusin anak sendiri.
Ini sekedar pujian aja banyak banget rules nya ya ampun! Emang enak jadi orang tua! :p
Nah, ketiga poin diatas yang saya pakai untuk landasan melatih Mika memberikan pujian.
Gak langsung seabrek semuanya ngajarin pake gaya kuliah lah.. Pelan-pelan aja kan sambil kasih contoh. Seneng juga karena Tata sekarang udah pintar banget memuji, jadi Mika kadang suka ikut-ikutan.
Contohnya nih:
"Ma, masakan mama enak! Sedap! Pandai mama buat!", ngomong sambil masukin makanan ke mulut.
"Wah, terima kasih, Tata?", mama sumringah
"Mama kasih apa sih kok sedap masakannya mah?"
"Hmm, mama kasih bumbu lah, jadi enak!"
"bumbu apa mah? bawang ke?"
"Iya bawang, garam, gula, sama satu lagi yang bikin jadi tambaaaah enak!
"apa mah?, katanya penasaran
"Bumbu cintaaaa", kata mama senyum-senyum
"Cintaaaa?"
"Iya dong! Pakai cinta!"
"Oh gitu! Kemarin mama masak nasi goreng gak ada rasa, mama lupa ke pake cinta keh?"
"......." krik krik
Yah begitulah, Tata gampang sekali menyenangkan orang dengan kata-kata meski akhirnya ngeselin juga. hahaha.
Back to Mika,
Tadi waktu Mama sedang bobok cantik, Mika bangunin, mau minum. Mama mau melek langsung urung karena Tata yang lagi maen lego langsung bangun, "Kakak ambilin yuk dek!" katanya. Emak nya terharuuu... tapi trus lanjut tidur lagi. zzz
Pas bangun, Mama tanya Mika. Tadi waktu mika haus, siapa yang bantuin mika ambil minum? Dia jawab dengan tegas, "Kakak, Ma!" sambil nunjuk kakaknya. Kakaknya langsung nujuk diri sendiri juga sembari senyum bangga.
"Wah kakak tolong dedek ya ambil minum, adek senang ditolongin?"
"Senang", kata Mika
"Bilang apa ke kakak yang sudah nolong adek?"
"Makasih kakak!" kata Mika
"Makasih kenapa dek?
"Makasih bawain Mika minum"
"Sama-sama", kata kakak dengan senyum mengembang.
"Kakak baik ya dek sudah menolong adek mengambil minum saat mama bobo. Adek mau juga gak nolong kakak kalau kakak minta tolong?"
"Mau, mah! Baik kakak Mika", kata Mika bangga.
Lalu ada backsound: Kemesraan ini, janganlah cepat berlaluuuuuuu! πΆπΆ
Rasanya hari ini sudah sedikit memberi pengertian kepada Mika dan Tata tentang bagaimana melihat kebaikan yang sudah dilakukan orang lain dan cara menghargainya. Semoga bisa menjadi bekal mereka menjadi pribadi yang penuh empati kedepannya yaa..
Amiin!
Btw, Emak ada pengalaman juga gak tentang memberi pujian pada anak? Share dong!
Cheers!
Kalau saya kadang suka puji anak saya kalau membereskan mainan, kadang dia minta dipuji duluan sebelum saya ngomong hahahhahah
ReplyDeletemakasih sharing ya, aku memang juag suka muji tapi gak terlau sering sih , tp saat saya memuji wah mereka suka banget
ReplyDeleteWah, dulu saya tipe orang yg muji gambaran anak 'bagus' padahal gambarnya oret oretan hahaha....π sekarang mau memperbaiki sdh tdk bisa karena anak sdh besar2π
ReplyDelete